POSBORNEO.COM, KUALAKAPUAS – Kabupaten Kapuas kembali bersiap untuk pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Kali ini untuk kegiatan seni budaya daerah yakni, Mangarungut dan Mangacapi yang direncanakan akan dilaksanakan Senin (8/12/2025).
Maka itu persiapan pun digelar. Satu diantaranya dengan diadakannya rapat koordinasi, Rabu (3/12/2025) pagi.
Rapat diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kapuas di Rumah Betang Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir, yang rencananya akan jadi lokasi pemecahan rekor.
Informasinya, nanti pemecahan rekor akan diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta.
Sebagian besar berasal dari kalangan pelajar sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya melalui generasi muda.
Rapat dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan Kapuas, H Suwarno Muriyat.
Dihadiri pula perwakilan Polres Kapuas, Polsek Kapuas Hilir, Diskominfosantik, Kecamatan Kapuas Hilir, Satpol PP, serta tokoh pendidikan dari STAI.
Dalam rapat tersebut, Polres Kapuas menyampaikan kesiapan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan, terutama terkait pengamanan dan pengaturan lalu lintas.
Perangkat daerah lainnya turut memberikan dukungan sesuai bidang tugas masing-masing demi memastikan kegiatan berjalan tertib, aman, dan lancar.
Diskominfosantik Kabupaten Kapuas juga memastikan kesiapan dalam aspek publikasi dan dokumentasi kegiatan.
Mengingat pemecahan Rekor MURI ini menjadi salah satu agenda penting pemerintah daerah dalam mempromosikan budaya lokal kepada masyarakat luas.
Kepala Dinas Pendidikan H Suwarno menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor sangat diperlukan.
Mengingat jumlah peserta yang besar serta kompleksitas teknis pelaksanaan kegiatan.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum awal untuk menyelaraskan peran tiap instansi agar persiapan menuju pemecahan Rekor MURI dapat berjalan optimal.
Melalui rapat ini, Pemerintah Kabupaten Kapuas berharap kegiatan pemecahan Rekor MURI Mangarungut dan Mangacapi Tahun 2025 dapat terlaksana dengan sukses, aman.
Pun juga utamanya bisa memberikan dampak positif bagi pelestarian budaya dan meningkatnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga warisan daerah. (*)









