POSBORNEO.COM, PALANGKARAYA – Bunda PAUD Kabupaten Kapuas, Hj. Siti Saniah Wiyatno, mengikuti Lomba Apresiasi Bunda PAUD Berprestasi Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 yang digelar di Palangka Raya, Minggu (28/09/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Siti Saniah memaparkan program unggulan yang diberi nama “PELITA” (Pendidikan Layak Anak Tangguh dan Amanah), sebagai bentuk komitmen Kabupaten Kapuas dalam mendukung kebijakan wajib belajar 1 tahun pra-sekolah.
Kabupaten Kapuas sendiri memiliki 586 satuan PAUD yang terdiri dari 345 TK, 184 Kelompok Bermain, 4 TPA, dan 53 SPS, dengan jumlah peserta didik mencapai 14.622 anak serta didukung 1.414 pendidik dan tenaga kependidikan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa layanan PAUD di Kapuas memiliki cakupan yang luas, sehingga diperlukan gerakan nyata untuk pemerataan mutu dan akses.
Dalam paparannya, Hj. Siti Saniah menekankan bahwa gerakan PELITA sejalan dengan visi daerah Kapuas BERSINAR (Berdaya saing, Sejahtera, Indah, Aman, Religius).
Program ini memiliki lima pilar utama, yaitu meningkatkan daya saing melalui PAUD bermutu, mendorong pemerataan akses agar semua anak dapat belajar, menciptakan layanan ramah anak yang sehat dan nyaman, menumbuhkan rasa aman melalui pendidikan tanpa kekerasan, serta menanamkan nilai religius sejak dini.
Lebih jauh, Bunda PAUD Kapuas menjabarkan berbagai langkah nyata yang telah dilakukan, antara lain sosialisasi dan advokasi wajib belajar 1 tahun pra-sekolah melalui parenting dan gerakan “Ayo ke PAUD”, koordinasi lintas sektor dengan pemerintah dan masyarakat, pengembangan kerja sama dengan mitra untuk pelatihan guru dan pengembangan bakat anak, hingga pemantauan dan evaluasi mutu layanan PAUD.
Melalui program PELITA, diharapkan 100 persen anak usia 5–6 tahun di Kabupaten Kapuas dapat mengikuti wajib belajar pra-sekolah. Selain itu, lahir generasi Kapuas BERSINAR yang cerdas, sehat, berkarakter, amanah, dan religius.
Dengan keikutsertaannya dalam lomba Apresiasi Bunda PAUD Berprestasi Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah ini, Hj. Siti Saniah Wiyatno berharap pengalaman dan inovasi yang dibagikan dapat menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota lainnya, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam membangun fondasi pendidikan anak usia dini yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. (*)









