Kepala Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel, Agustya Febry Andrean saat menerima piagam penghargaan Akreditasi yang langsung diserahkan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. (Dinas PUPR untuk POSBORNEO)
POSBORNEO.COM, BANJARMASIN – Laboratorium Bahan Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mencapai realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp840 juta selama tahun 2023.
“Capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 25% dibandingkan pada tahun 2022. Dimana tahun 2022 kemaren serapan PAD kita sebesar Rp672 juta,” kata Kepala Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel, Agustya Febry Andrean didamping Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Widhe Prima Duanda, Kepala Seksi Kemitraan dan Pengendalian Mutu, Muchlidani dan Kepala Seksi Pengujian, Adhi Saputra di Banjarmasin, Senin (8/1/2023).
Febry mengatakan meskipun memiliki kinerja yang baik tahun 2023, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan capaian, salah satunya dengan dukungan SDM yang kompeten.
Tidak hanya SDM, banyak peluang untuk bisa meningkatkan PAD, namun memerlukan kontribusi Pemerintah Provinsi Kalsel terutama untuk melengkapi peralatan pada laboratorium.
“Itu semua dimaksudkan agar cakupan pelayanan Lab Bahan Konstruksi bisa lebih maksimal. Apalagi Lab kami dalam pengujian bahan konstruksi cuma satu-satunya di Kalsel. Bahkan telah memiliki Sertifikat Akreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN),” ujarnya.
Selain itu, Kata Febry Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel akan melakukan langkah-langkah seperti sosialisasi dan mengumpulkan penyedia jasa terkait layanan yang disediakan, membuat MoU perjanjian kerjasama dengan pihak penyedia jasa untuk menjemput bola terhadap pengambilan sampel dan membantu membangun aplikasi berbasis elektronik agar permohonan pengujian bisa dilakukan dengan mudah dan data atau laporan dapat diakses secara akurat.
Sementara itu, Parameter terbesar yang menyumbang pendapatan laboratorium pada tahun 2023 adalah pengujian pemeriksaan beton dan uji kualitas tanah.
“Dengan adanya peningkatan ruang pelayanan dan fasilitas yang lebih baik, pelaku usaha dan pihak penyedia kontraktor dapat merasa lebih nyaman dalam melakukan pengujian di laboratorium,” ungkapnya.
Ia menargetkan pada tahun 2024 PAD sebesar Rp740 juta, target ini berdasarkan hitungan pencapaian PAD sebesar 10 persen dari realisasi tahun 2022 lalu.
“Simulasi target perubahan pada tahun 2024 maupun tahun berikutnya akan dihitung berdasarkan data pengujian dan parameter yang terkumpul serta capaian pendapat kita apakah mengalami kenaikan,” katanya.