Pj Bupati Kapuas didampingi Pj Ketua TP-PKK Kapuas beserta Anggota Forkopimda hadiri kegiatan Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2024 secara daring di Aula Bappelitbang Kapuas, Selasa (7/5/2014).
POSBORNEO.COM, KUALAKAPUAS – Penjabat Bupati Kapuas, Erlin Hardi mengikuti kegiatan Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2024.
Kegiatan dilaksanakan secara daring bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalimantan Tengah dan 6 Kabupaten/Kota Wilayah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Ia di dampingi Pj Ketua TP – PKK Kapuas Agustina Sri Rejeki, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kapuas.
Hadir pula Perwakilan Kapolres Kapuas, Perwakilan Dandim 1011 Kapuas dan Anggota Forkopimda yang tergabung dalam jajaran TPPS serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah Terkait.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Bappelitbang Kabupaten Kapuas, Selasa (7/5/2014).
Penjabat Bupati Kapuas dalam kesempatan ini memaparkan capaian dan inovasi Kabupaten Kapuas dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting.
Disampaikan Pj Bupati Kapuas bahwa Pemkab Kabupaten Kapuas akan terus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di kabupaten Kapuas, dimana untuk tahun 2023 angka stunting sudah mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2019.
Lalu pada tahun 2019 angka stunting mencapai 42,37 persen dan menurun pada tahun 2023 menjadi 16,20 persen.
Untuk tahun 2024 target penurunan angka Stunting yang akan di capai yakni 14,29 persen.
“Beberapa aksi dan inovasi terus dilakukan untuk penangan Stunting secara menyeluruh, ada 29 capaian indikator esensial pada tahun 2023, meski kami sadari bahwa tidak semua indikator yang ada itu bisa kami capai secara maksimal, dan inilah nantinya yang menjadi PR kita dalam penangan masalah stunting, beber Erlin Hardi.
Penjabat Bupati Kapuas juga menyampaikan beberapa inovasi yang dilakukan Pemkab Kapuas, seperti Program “Gema EkaAsi” (Gerakan Bersama Menuju Kapuas Bebas Stunting).
“Melalui pencanangan percontohan Desa dan Kelurahan Bebas Stunting, antara lain bergotong royong menyumbang telur untuk cegah Stunting “Mari hadiahkan Telur Untuk Cegah Stunting”. (*)