POSBORNEO.COM, KUALAKAPUAS – Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), Serikat Buruh Federasi HUKATAN-KSBSI Kabupaten Kapuas turun menyuarakan tujuh tuntutan utama yang menyoroti kesejahteraan dan perlindungan buruh di sektor perkebunan dan kehutanan.
Aksi serikat buruh ini berlangsung pada Kamis (1/5/2025) dan disampaikan melalui pernyataan resmi yang menegaskan bahwa perjuangan buruh di Kapuas masih menghadapi berbagai tantangan serius, mulai dari rendahnya upah hingga lemahnya perlindungan hukum.
“May Day adalah simbol perjuangan global buruh. Di Kapuas, kami menyuarakan hak-hak yang belum terpenuhi bagi pekerja yang setiap hari menyumbang tenaga untuk daerah ini,” kata M. Junaedi L. Gaol, Ketua DPC F HUKATAN-KSBSI Kabupaten Kapuas.
Menurut Junaedi, sejumlah persoalan krusial masih menghantui buruh, seperti upah di bawah standar UMK, kontrak kerja yang tidak pasti, ancaman PHK sepihak, hingga isu diskriminasi terhadap buruh perempuan. Selain itu, beban kerja ganda, kekerasan di tempat kerja, serta minimnya jaminan sosial bagi pekerja informal juga menjadi sorotan.
Dalam aksi ini, serikat buruh menyampaikan tujuh poin tuntutan yang mereka nilai sebagai langkah mendesak yang harus segera dijawab pemerintah dan dunia usaha:
1. Pemerintah wajib menjamin kerja layak dan upah yang manusiawi untuk seluruh buruh.
2. Mendesak Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah untuk tegas dalam memastikan perusahaan memenuhi hak-hak buruh sesuai dengan UU Ketenagakerjaan dan BPJS.
3. Pemberlakuan struktur skala upah yang transparan dan berkeadilan.
4. Jaminan sosial dan perlindungan hukum bagi pekerja informal.
5. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang lebih ketat.
6. Penghapusan diskriminasi dan intimidasi terhadap pengurus serikat buruh serta pekerja berbasis gender.
7. Keterlibatan serikat buruh dalam setiap penyusunan kebijakan ketenagakerjaan daerah.
Junaedi menegaskan, perjuangan mereka bukan bentuk pengemis kebijakan, melainkan suara yang menuntut pemenuhan hak dasar buruh. Ia juga mengingatkan agar pemerintah dan pengusaha tidak hanya tampil saat kampanye, tetapi juga benar-benar berpihak dalam implementasi kebijakan ketenagakerjaan.
“May Day ini bukan perayaan, tapi momen konsolidasi perlawanan. Kami tidak takut, tidak lelah, dan akan terus berjuang,” ujar Suhaimi, Sekretaris DPC F HUKATAN-KSBSI Kapuas.
Para buruh menegaskan, perjuangan ini tidak hanya untuk mereka yang turun ke jalan, tapi demi masa depan pekerja dan keadilan sosial yang lebih luas di Kabupaten Kapuas. (*)